Mira lahir pada tanggal 13 september 1951, selama
empat puluh tahun berkarya , penulis buku novel roman ini sudah cukup terkenal,
karena buku-buku nya sudah di pajang di rak-rak took buku. Dan sekarang usianya
sudah menginjak 64 tahun dan mira telah melahirkan 82 karya, meliputi 75
novel,7 kumpulan novelette serta cerpen, semua itu sudah di anggap mira seperti
anak sendiri , tidak ada yang di beda beda kan dan semua buku nya itu adalah
buku favorite nya, dia berkata “jika saya tidak suka bukunya, bagaimana orang
lain suka untuk membaca nya.” Setelah menginjak usia 64 tahun, mira pun belom
selesai untuk berkarya, ia masih lanjut membuat karya-karya nya, bahkan masih
banyak ide-ide kreatif mengalir dalam pikiran nya,dan itu tidak pernah berhenti
berkat para pasien , mahasiswa dan penggemar nya. Disetiap karya nya selalu
berbeda dan tidak pernah sama dengan karya sebelum nya, ide segar itu pun
selalu datang kepadanya. Tetapi ide cemerlangnya juga tidak selalu sukses,
terkadang ia juga gagal , lalu ia berhenti sejenak untuk menenangkan kembali
suasana hati nya, setelah terasa tenang barulah ia melanjutkan nya kembali.
Tetapi disaat suasana hati nya sedang senang, dalam setahun dia dapat membuat
beberapa buku. Dan dalam di setiap buku nya membutuhkan wajtu yang cukup lama,
sekitar 2-3 bulan. Mira juga memiliki karir lain di luar sebagai penulis, iya
bekerja sebagai dokter dan juga sebagai dosen. Selama 4 dekade mira pernah
tidak mengeluarkan karya sama sekali.
Mira sangat lah mencintai dunia karya, sampai-sampai
sesibuk apapun hari itu, pasti dia akan meluangkan waktu untuk menulis. Tetapi
menurut mira pasti akan selalu ada waktu untuk melakukan sesuatu yang kita
cintai. Perempuan separuh baya itu pun juga sempat ingin pensiun sebagai
novelis, apalagi sudah ada banyak penulis-penulis muda yang muncul di tanah
air,dia merasa sudah cukup lama berkarya dan ia ingin meluangkan waktu atau
memberikan kesempatan bagi orang lain. “Tetapi saya tidak bisa berhenti karena
ini hobi” ujar mira. Mira memulai karya nya dengan menggunakan mesin tik hingga
tahun 1988 sebelum akhir nya ia menulis menggunakan computer.mira juga tidak
pernah memiliki ritual khusus dalam menciptakan karya nya, dia dapat
menciptakan ide kapan saja dan dimana saja. Walaupun aktivitas itu baru bisa ia
lakukan pada saat malam hari selepas ia bekerja. Menurut mira, bagian tersulit
dalam membuat buku adalah menentukan judul yang pas dan sesuai. Mira memiliki
cirri khas dalam menentukan judul, biasa nya bersifat puitis. Biasa dalam jumpa
fans/ penggemar, banyak yg berebutan untuk meminta tanda tangan mira, dan rentang usia yang ikut acara itu
pun juga luas, mulai dari yang usia muda sampai usia tua. Orang paruh baya lah
yang biasa nya mengikuti perkembangan karya mira. Meski novel mira lebih
mengarah ke segmen dewasa,namun untaian kata yang di buat mira juga dapat
menarik minat baca generasi muda. Dalam karya nya, mira lebih sering bercerita
tentang kehidupan manusiawi atau tenntang percintaan, karena menurut nya kisah
cinta tak pernah lekang dimakan waktu dan zaman sehingga bisa bersifat relevan
dan tetap bisa di baca walaupun sudah lewat bertahun-tahun.. tokoh perempuan yang mira pakai juga tidak
berbeda terlalu jauh di setiap karya nya, mira selalu memakai tokoh wanita yang
bersifat masa kini. Mira lebih dikenal dengan sebutan pena mira, ia bergaris
keturunan tiong hua dan ayah mira sendiri juga sudah terkenal di dunia
perfilman di Indonesia, novel-novel mira yang sudah laris terjual dan yang
sudah terkenal juga sering di pakai di sekolah-sekolah sebagai bahan pembahasan
guru. Beberapa hasil karya mira juga sudah di angkat ke film atau pun judul
sinetron. Ayah mira yang bernama othniel adalah pelopor industry perfilman di
Indonesia.
Mira menulis karya-karya nya dalam berbagai genre
sperti roman,criminal dan kehidupan rumah sakit. Mira memulai untuk mengirim
karya nya di saat ia masih belajar di universitas trisakti. Setelah lulus dari Trisakti, Mira menjadi staf pengajar di
Universitas Moestopo. Novelnya yang paling terkenal, Di Sini Cinta Pertama
Kali Bersemi, diterbitkan pada tahun 1980. Bebrapa buku-buku yang dihasilkan
oleh mira, biasanya diterbitkan atau di cetak dengan gramedia.mirapun terus
menghasilkan karya terbaiknya dan mira di anggap dengan teman-teman nya sebagai
pelopor penulis keturunan tionghua di Indonesia, dan ia menjadi
inspirasi-inspirasi penulis muda seperti clara ng. nama panjang mira adalah
mira widjaya, ia beragama Kristen protestan, dari kecil mira bersekolah di
daerah sekitar Jakarta,ia lulus kuliah dari universitas trisakti pada tahun
1979. Di luar rutinitas nya mira juga memiliki kegiatan lain yaitu kepala balai
pengobatan universitas prof.dr.moestopo. alamat rumah mira berada di jalan kayu
putih selatan II D/18 , pulomas, Jakarta timur. Salah satu karya mira yang
terlaris adalah “disini cinta pertama kali bersemi” , mencapai oplah 10.000 dan
mengalami lima kali cetak ulang. Dulu mira tidak pernah mau untuk membuatkan
scenario ataupun aktif di perfilman walaupun itu adalah produksi film ayahnya.
Ayahnya dulu di kenal sebagai produser “cendrawasih film”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar