AGATHA JESSICA – 00000013084 – REVISI
PROSES KREATIF
CREATIVE WRITING
Proses kreatif dari penulis Winna
Efendi.
Winna
efendi adalah seorang penulis yang berbakat. Banyak karya-karya novelnya yang
telah terkenal dan menjadi best seller dalam setiap karyanya. Walaupun tidak
semua, tapi hampir rata-rata karyanya menjadi pilihan terbaik untuk banyak
orang.
Salah
satu novelnya yang berjudul Kenangan Abu-Abu, yang ia ciptakan dalam bahasa
Indonesia sederhana, mampu memikat banyak pencinta novel. Dalam novelnya ini
yang menceritakan tentang kehidupan masa remaja anak SMA dan segumpal kenangan
abu-abu yang sudah samar-samar untuk dikenang kembali.
Inspirasi Winna Effendi
Pada
suatu malam, Wina tiba-tiba saja teringat dengan masa SMAnya yang hanya ia
jalani selama 2 tahun. Ia bergabung dengan kelas kecil untuk anak-anak yang
dapat menyelesaikan SMA dalam kurun waktu hanya 2 tahun. Karena pengalaman SMA
yang sebentar itulah, ia tidak benar-benar merasakan masa-masa SMA yang seperti
dikatakan banyak orang dan dirasakan banyak remaja seusia dirinya.
Karena
kurangnya pengalaman seperti itu, ia berandai-andai bagaimana jika ia berada
didalam sekolah SMA biasa yang harus ia selesaikan dalam waktu 3 tahun, dengan
banyak perasaan duka maupun suka dalam lingkungan SMA. Pikirnya, pasti sangat
terasa menyenangkan untuk berada dalam situasi seperti itu. Pada umumnya,
banyak remaja SMA yang menemukan persahabatan sejati dan cinta pertamanya dalam
masa-masa SMA. Banyak juga orangtua yang mengatakan bahwa masa-masa SMA adalah
masa yang paling indah.
Proses kreatif Winna Efendi
Dalam
proses pembuatan novel tersebut, Winna tidak selalu mendapat inspirasi yang
lancar dan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sehingga terkadang Winna harus
melakukan observasi kepada remaja SMA. Untuk mendapatkan sebuah inspirasi
tersebut, Wina sering mengenang masa SMAnya yang hanya selama 2 tahun itu.
Walaupun tidak banyak yang ia dapatkan dari pengalamannya tersebut, namun ia
mampu mengembangkannya dengan baik dan dapat merasuki emosi para pembaca saat
membaca karyanya. Dalam proses penulisan novel ini, Winna memainkan emosinya
dan tidak berkhayal jauh dengan kenyataanya.
Seringkali
juga, Winna mendapat sebuah ide yang menarik dalam tidurnya dan tidak sengaja
ide itu tiba-tiba saja muncul dalam pikirannya. Sehingga ide dapat ia temukan
dimana saja dan diaktifitas mana saja. Tidak memungkinkan bagi Winna untuk
mendapat ide saat ia sedang dalam kondisi sulit sedikitpun. Namun, sebagai manusia
Winna juga pernah merasakan saat-saat ia tidak mendapatkan inspirasi, padahal
ia sudah sangat ingin menulis karya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar