Laman

Kamis, 01 September 2016

AGATHA JESSICA - 00000013084 REVISI PROSES KREATIF


AGATHA JESSICA – 00000013084 – REVISI PROSES KREATIF

CREATIVE WRITING
Proses kreatif dari penulis Winna Efendi.
Winna efendi adalah seorang penulis yang berbakat. Banyak karya-karya novelnya yang telah terkenal dan menjadi best seller dalam setiap karyanya. Walaupun tidak semua, tapi hampir rata-rata karyanya menjadi pilihan terbaik untuk banyak orang.
Salah satu novelnya yang berjudul Kenangan Abu-Abu, yang ia ciptakan dalam bahasa Indonesia sederhana, mampu memikat banyak pencinta novel. Dalam novelnya ini yang menceritakan tentang kehidupan masa remaja anak SMA dan segumpal kenangan abu-abu yang sudah samar-samar untuk dikenang kembali.
Inspirasi Winna Effendi
Pada suatu malam, Wina tiba-tiba saja teringat dengan masa SMAnya yang hanya ia jalani selama 2 tahun. Ia bergabung dengan kelas kecil untuk anak-anak yang dapat menyelesaikan SMA dalam kurun waktu hanya 2 tahun. Karena pengalaman SMA yang sebentar itulah, ia tidak benar-benar merasakan masa-masa SMA yang seperti dikatakan banyak orang dan dirasakan banyak remaja seusia dirinya.
Karena kurangnya pengalaman seperti itu, ia berandai-andai bagaimana jika ia berada didalam sekolah SMA biasa yang harus ia selesaikan dalam waktu 3 tahun, dengan banyak perasaan duka maupun suka dalam lingkungan SMA. Pikirnya, pasti sangat terasa menyenangkan untuk berada dalam situasi seperti itu. Pada umumnya, banyak remaja SMA yang menemukan persahabatan sejati dan cinta pertamanya dalam masa-masa SMA. Banyak juga orangtua yang mengatakan bahwa masa-masa SMA adalah masa yang paling indah.
Proses kreatif Winna Efendi
Dalam proses pembuatan novel tersebut, Winna tidak selalu mendapat inspirasi yang lancar dan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sehingga terkadang Winna harus melakukan observasi kepada remaja SMA. Untuk mendapatkan sebuah inspirasi tersebut, Wina sering mengenang masa SMAnya yang hanya selama 2 tahun itu. Walaupun tidak banyak yang ia dapatkan dari pengalamannya tersebut, namun ia mampu mengembangkannya dengan baik dan dapat merasuki emosi para pembaca saat membaca karyanya. Dalam proses penulisan novel ini, Winna memainkan emosinya dan tidak berkhayal jauh dengan kenyataanya.

Seringkali juga, Winna mendapat sebuah ide yang menarik dalam tidurnya dan tidak sengaja ide itu tiba-tiba saja muncul dalam pikirannya. Sehingga ide dapat ia temukan dimana saja dan diaktifitas mana saja. Tidak memungkinkan bagi Winna untuk mendapat ide saat ia sedang dalam kondisi sulit sedikitpun. Namun, sebagai manusia Winna juga pernah merasakan saat-saat ia tidak mendapatkan inspirasi, padahal ia sudah sangat ingin menulis karya lagi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar